1. Beranda
  2. Artikel
  3. Pentingnya Reskilling dan Upskilling di Era Digital

Pentingnya Reskilling dan Upskilling di Era Digital

Pentingnya Reskilling dan Upskilling di Era Digital

Pentingnya Reskilling dan Upskilling di Era Digital

Menyoroti bagaimana revolusi digital telah membawa perubahan besar dalam dunia kerja. Saat ini, perkembangan teknologi dan transformasi digital mempengaruhi cara kita bekerja, berinteraksi, dan berbisnis. Dalam menghadapi perubahan ini, upskilling dan reskilling menjadi hal penting yang harus dimiliki bagi tiap pekerja di Indonesia.

Mengutip dari Berita Digital oleh Marketing.co.id bahwa e-Conomy SEA 2023 menyoroti proyeksi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia pada tahun 2023 yang hanya mencapai 8%, jauh lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 20%. Penurunan proyeksi ini menunjukkan perlunya adaptasi secara cepat dalam menghadapi perubahan dinamika ekonomi. Karena di tengah pertumbuhan yang cukup melambat, sehingga dengan meningkatkan keterampilan digital akan menjadi sebuah tuntutan baru.

Pentingnya Reskilling

Hadirnya Reskilling dapat melibatkan pembelajaran keterampilan baru untuk berpindah ke peran atau industri yang berbeda, menjadi sangat penting karena banyak pekerjaan tradisional yang menjadi usang akibat kemajuan teknologi dan perubahan kebutuhan pasar. Misalnya:

1.   Kemampuan dalam kecerdasan buatan (AI).
2. Analisis data yang sangat dicari di berbagai industri; mulai dari perawatan kesehatan hingga keuangan.

Upskilling, yang berarti meningkatkan keterampilan yang sudah ada dengan teknologi atau metode baru, sangat penting bagi pekerja agar tetap efisien dan produktif dalam peran mereka saat ini. Tren saat ini menunjukkan bahwa keterampilan digital seperti:

 

1. Coding,
2. Pengelolaan data,
3. Pemasaran digital, serta
4. Manajemen Risiko menjadi semakin penting.

Selain itu, soft skills seperti:

 

1. Problem Solving,
2. Leadership,
3. Effective Communication in Workplace, serta
4. Kemampuan Beradaptasi juga semakin dihargai karena membantu pekerja untuk berinovasi dan menangani situasi kompleks yang tidak dapat diselesaikan oleh mesin atau AI.

Dalam konteks manajemen risiko, upskilling menjadi strategi penting untuk mengurangi risiko operasional dan strategis dalam perusahaan. Ketika pekerja memiliki keterampilan yang relevan dan mutakhir, mereka lebih mampu mengidentifikasi dan mengelola potensi risiko yang mungkin timbul dari perubahan teknologi atau pasar. Misalnya, soft skills seperti problem solving dan kemampuan beradaptasi memungkinkan pekerja untuk lebih efektif dalam menghadapi situasi krisis atau perubahan mendesak, yang merupakan bagian penting dari manajemen risiko. Serta individu yang mampu meminimalisir risiko terhadap suatu hal yang sedang dikerjakan merupakan suatu hal yang akan berdampak dalam kinerja serta perusahaannya.

Upskilling di Era Digital

Perusahaan yang berinvestasi dalam program reskilling dan upskilling tidak hanya membantu karyawannya tetap kompetitif tetapi juga meningkatkan loyalitas dan retensi karyawan. Dengan menyediakan pelatihan berkelanjutan, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka memiliki tenaga kerja yang mampu mengatasi tantangan masa depan dan memanfaatkan peluang baru.

Dengan demikian, reskilling dan upskilling menjadi salah satu strategi yang diperlukan di era digital. Dengan terus belajar dan beradaptasi, pekerja dapat tetap relevan di pasar kerja yang berubah cepat, sementara perusahaan dapat mempertahankan dan mengembangkan talenta yang diperlukan untuk inovasi dan pertumbuhan berkelanjutan. Investasi dalam upskilling juga tidak hanya meningkatkan produktivitas dan efisiensi, tetapi juga memperkuat kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengurangi berbagai risiko yang dihadapi.

Referensi:

Pelatihan Klasspro.id
Pelatihan Klasspro.id