1. Beranda
  2. Artikel
  3. Bangun Budaya Kepatuhan Sejak Dini

Bangun Budaya Kepatuhan Sejak Dini

Bangun Budaya Kepatuhan Sejak Dini

Di era yang semakin modern, tentu istilah compliance atau kepatuhan makin sering terdengar, apalagi di dunia kerja, organisasi, bahkan di media sosial. Tapi, sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan kepatuhan? Kenapa penting banget, bahkan harus dibangun sejak dini?

Apa Itu Kepatuhan?

Secara sederhana, kepatuhan adalah sikap atau tindakan seseorang maupun organisasi untuk mematuhi hukum, aturan, standar, dan nilai-nilai etika yang berlaku. Dalam konteks profesional, kepatuhan bukan cuma soal ikut aturan pemerintah, tapi juga mencakup pedoman internal perusahaan, kode etik profesi, dan bahkan komitmen terhadap prinsip kejujuran dan integritas.

Contoh sederhananya “tidak memalsukan laporan keuangan, tidak menerima suap, atau mengikuti SOP yang sudah ditetapkan perusahaan”. Mungkin terdengar cukup mudah, tapi implementasinya butuh konsistensi dan kesadaran yang tinggi.

Pentingnya Kepatuhan di Dunia Kerja

Buat kamu yang akan masuk ke dunia profesional, kepatuhan tidak hanya persoalan “jangan sampai melanggar aturan”, tapi juga bagian dari identitas dan nilai diri. Di mata perusahaan atau organisasi, orang yang patuh dapat dipercaya, bisa diandalkan, hingga menjadi aset yang cukup penting.

Apalagi kalau kamu bekerja di sektor yang punya risiko tinggi layaknya keuangan, kesehatan, atau sektor publik. Kepatuhan jadi semacam “benteng” dalam menjaga reputasi, mencegah pelanggaran hukum, dan memastikan semua berjalan secara tertib.

Kenalan dengan ISO 37301: Standar Internasional untuk Kepatuhan

Nah, di sinilah kita mulai mengenal ISO 37301, yaitu Sistem Manajemen Kepatuhan (SMK). Standar ini dikembangkan oleh organisasi internasional ISO (International Organization for Standardization) untuk membantu organisasi membangun sistem kepatuhan yang terstruktur, terukur, dan berkelanjutan.

Apa saja yang diatur di ISO 37301?

1. Kebijakan Kepatuhan – Menentukan komitmen organisasi terhadap kepatuhan sebagai prinsip utama

2. Perencanaan Risiko dan Peluang – Mengidentifikasi potensi risiko pelanggaran dan merancang strategi untuk mengelolanya

3. Komunikasi dan Edukasi – Mendorong budaya sadar kepatuhan melalui pelatihan dan penyampaian informasi yang tepat

4. Pemantauan dan Evaluasi – Menilai apakah sistem kepatuhan berjalan efektif dan sesuai dengan tujuan

5. Tindakan Perbaikan – Menyediakan mekanisme yang jelas saat terjadi pelanggaran, agar dapat ditangani segera secara tepat

Agar semua elemen ini dapat berjalan secara efektif dan terukur, sebuah organisasi perlu melakukan perencanaan yang matang dan terstruktur. Dalam proses perencanaan untuk mencapai sasaran kepatuhan tersebut, ISO 37301 menggarisbawahi pentingnya menentukan secara jelas:

1. Apa yang akan dilakukan

2. Sumber daya apa yang dibutuhkan

3. Siapa yang bertanggung jawab

4. Kapan target akan diselesaikan

Namun, dalam pelaksanaannya, rencana bisa saja mengalami perubahan. Nah, ISO 37301 menegaskan bahwa perubahan tidak boleh dilakukan secara sembarangan, melainkan harus dilakukan secara terencana. Artinya, setiap perubahan perlu mempertimbangkan:

1. Tujuan dari perubahan dan konsekuensi potensialnya

2. Desain dan efektivitas sistem manajemen kepatuhan yang sudah berjalan

3. Ketersediaan sumber daya yang memadai

4. Alokasi atau realokasi tanggung jawab dan wewenang

Untuk mendukung seluruh proses ini, organisasi juga wajib menyediakan pelatihan kepatuhan secara berkala bagi personel yang relevan. Pelatihan ini idealnya diberikan sejak seseorang mulai bekerja dan terus dilakukan secara terjadwal. Tujuannya jelas, memastikan setiap individu memahami perannya dan mampu menjalankan tanggung jawab dalam mendukung budaya kepatuhan organisasi.

Mulai dari Diri: Gaya Hidup Profesional

Kepatuhan tidak hanya perihal manajer atau bagian legal. Setiap orang dalam organisasi, termasuk kamu yang baru mulai karierpun punya peran penting. Dimulai dari kebiasaan kecil seperti,  jujur dalam laporan, tepat waktu, tidak asal dalam forward data yang rahasia, sampai berani speak up jika melihat ketidakwajaran.

Budaya patuh dapat dibentuk dari individu-individu yang sadar bahwa selayaknya aturan dibuat bukan untuk mengikat, namun untuk melindungi.

Sehingga, membangun budaya patuh bukan sebuah hal yang instan, tapi harus dimulai dari langkah kecil, yaitu diri sendiri. Pahami dulu makna kepatuhan, kenali standar seperti ISO 37301, dan terapkan dalam rutinitas kerja dan kehidupan sehari-hari. Karena, kepatuhan bukan berarti kaku, melainkan cerminan profesionalisme dan elegansi.

Artikel lainnya
Pelatihan Klasspro.id
Pelatihan Klasspro.id
error: Alert: Content selection is disabled!!